Pages

Thursday, March 25, 2010

Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih dibutuhkan komponen lain seperti memori. Sebuah mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama dan yang terpenting adalah fungsionalitasnya. Walaupun mikroprosesor dianggap sebagai piranti canggih untuk komputasi, titik kelemahannya ada pada tidak dirancangnya kemampuan komunikasi (antarmuka) dengan piranti-piranti periferal (memori, I/O da lain sebagainya) secara khusus.

Gampangnya, untuk melakukan komunikasi dengan piranti periferal, mikroprosesor membutuhkan rangkaian khusus eksternal. Intinya, mikroprosesor hanya sebagai otak-nya komputer (seperti otak dalam kepala kita, kepala, tangan, kaki merupakan hal yang lain). Ini awalnya dan hingga sampai sekarang ini, tetap seperti itu…

Mikrokontroler dirancang sebagai satu kesatuan utuh gambar tersebut. Tidak memerlukan komponen-komponen eksternal seperti ditunjukkan dalam gabar untuk perancangan aplikasi, dengan demikian waktu dan biaya bisa dihemat…

Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.

Sebuah mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama dan yang terpenting adalah fungsionalitasnya. Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih dibutuhkan komponen lain seperti memori. Walaupun mikroprosesor dianggap sebagai piranti canggih untuk komputasi, titik kelemahannya ada pada tidak dirancangnya kemampuan komunikasi (antarmuka) dengan piranti-piranti periferal (memori, I/O da lain sebagainya) secara khusus. Gampangnya, untuk melakukan komunikasi dengan piranti periferal, mikroprosesor membutuhkan rangkaian khusus eksternal. Intinya, mikroprosesor hanya sebagai otak-nya komputer (seperti otak dalam kepala kita, kepala, tangan, kaki merupakan hal yang lain). Ini awalnya dan hingga sampai sekarang ini, tetap seperti itu… Gambar Mikrokontroler versus Mikroprosesor Mikrokontroler dirancang sebagai satu kesatuan utuh gambar tersebut. Tidak memerlukan komponen-komponen eksternal seperti ditunjukkan dalam gabar untuk perancangan aplikasi, dengan demikian waktu dan biaya bisa dihemat… Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.

A microcontroller differs from a microprocessor in some respects. First and most important is functionality. In order for the microprocessor to work, still need other components such as memory. Although the microprocessor is considered as a powerful tool for computing, point of weakness there are no designs on communication skills (interface) with peripheral devices (memory, I / O da, etc.) in particular. Simply put, for communication with peripheral devices, microprocessors require a special external circuit. In essence, the microprocessor only as his brain computer (such as the brain in our heads, heads, hands, feet are something else). This initially and up until now, still like it ... Figure Microcontroller vs. Microprocessor Microcontroller designed as a unified whole picture. Does not require external components as shown in gabar to design the application, thus the time and cost can be saved ... unlike the computer system, which can handle various application programs (eg word processor, a processor number, etc.), microcontroller can only be used for a particular application (only one program that can be stored). Another difference lies in the comparison of RAM and ROM. In comparison computer system RAM and ROM of his large, meaning the user programs are stored in the RAM space is relatively large, while the routines hardware interface is stored in a small ROM space. While the microcontroller, ROM and RAM ratio was large, it means the control programs stored in ROM (can Masked ROM or Flash PEROM) the relatively greater size, while RAM is used as temporary storage places, including the registers used in the microcontroller concerned.